Senin, 14 Januari 2013

ANALISIS AIR (PENENTUAN COD)


ANALISIS  AIR (PENENTUAN COD)

1. TUJUAN PERCOBAAN
       Mampu menetapkan COD pada air buangan.
2. PERINCIAN KERJA
Ø  Standardisasi FAS
Ø  Menetapkan COD air buangan

3. DASAR TEORI
       Chemical oxygen demand (COD) atau kebutuhan oksigen kimia adalah jumlah oksigen (mg.O2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organis yang ada dalam 1 liter sampel air, di mana pengoksidasi K2Cr2O7 digunakan sebagai sumber oksigen (oxygen agent).
       Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat organis yang secara alamiah dapat dioksidasikan melalui proses mikrobiologis, dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut di dalam air.
       Analisis COD berbeda dengan analisis BOD namun perbandingan antara angka COD dengan angka BOD dapat ditetapkan.
     Tabel perbandingan rata-rata angka BOD/COD beberapa jenis air:
Jenis air
BOD/COD
Air buangan domestik (penduduk)
Air buangan domestik setelah pengendapan primer
Air buangan domestik setelah pengolahan secara biologis
Air sungai
0,40-0,60
0,60
0,20
0,10

       Sebagian besar zat organis melalui tes COD ini dioksidasi oleh larutan K2Cr2O4 dalam keadaan asam yang mendidih:
                                                  E
CaHbOc + Cr2O72- + H+              −−−−−          CO2 + H2O + Cr3+
                                                                                                AgSO4
              Warna kuning                                       warna hijau
Selama reaksi yang berlangsung +2 jam ini, uap direfluk dengan alat kondensor, agar zat organis volatile tidak lenyap keluar.
       Perak sulfat AgSO4 ditambahkan sebagai kalisator untuk mempercepat reaksi. Sedang merkuri sulfat ditambahkan untuk menghilangkan gangguan klorida yang pada umumnya ada di dalam air buangan.
       Untuk memastikan bahwa hampir semua zat organis habis teroksidasi maka zat pengoksidasi K2Cr2O7 masih harus tersisa sesudah direfluk. K2Cr2O7 yang tersisa di dalam larutan tersebut digunakan untuk menentukan beberapa oksigen yang telah terpakai. Sisa K2Cr2O7 tersebut ditentukan melalui titrasi dengan ferro ammonium sulfat (FAS), dimana reaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut:
6Fe2+ + Cr2O72- + 14H+       −−−−−−→      6Fe3+ + 2Cr3+ + 7H2O
       Indikator ferroin digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi yaitu di saat warna hijau biru larutan berubah menjadi coklat merah. Sisa K2Cr2O7 awal, karena diharapkan blanko tidak mengandung zat organis yang dapat dioksidasi oleh K2Cr2O7.

4. ALAT  YANG DIGUNAKAN
Ø  Peralatan refluk (erlenmeyer 250 ml, penangas, pendingin tegak)
Ø  Buret 50 ml
Ø  Erlenmeyer 250 ml
Ø  Pipet ukur 10 ml, 25 ml
Ø  Labu takar
Ø  Spatula
Ø  Bola karet
Ø  Bola winkler 500 ml coklat
Ø  Labu ukur 100 ml, 1000 ml
Ø  Beker gelas 200 ml

5. BAHAN YANG DIGUNAKAN
Ø  K2Cr2O7
Ø  AgSO4
Ø  H2SO4 pekat
Ø  FAS, Fe (NH4)(SO4)2.6H2O
Ø  Indikator ferroin
Ø  HgSO4 kristal
Ø  Asam sulfamat
6. LANGKAH KERJA
     Pembuatan reagen
a.      Larutan standarK2Cr2O7 0,250 N
Gunakan labu ukur 1 liter untuk melarutkan 12,259 g K2Cr2O7 p.a. telah dikeringkan dalam oven=150oC selama 2 jam dan di dinginkan dalam desikator untuk menghilangkan kelembaban, tambahkan air suling sampai 1000 ml (BM=294,216, BE=49,036)
b.      Larutan standar FAS
Menggunakan labu takar 1 liter untuk melarutkan 39 gr Fe(NH4)2(SO4)2.6H2O didalam 500 ml air suling. Tambahkan 20 ml asam sulfat pekat, akibatnya larutan menjadi hangat. Dinginkanlah larutan misalnya dengan merendam labu takar di dalam air yang mengalir. Tambahkan aquadest sampai 1 liter larutan ini harus distandardisasi dengan larutan dikromat, larutan FAS ini tidak stabil karena dapat dioksidasi oleh oksigen dari luar.

    Standardisasi larutan FAS
Ø  Mengencerkan 10 ml larutan standar K2Cr2O4 dengan air suling sampai 100 ml dalam beker gelas.
Ø  Menambahkan 30 ml H2SO4 pekat
Ø  Mendinginkan, kemudian menambahkan indikator ferroin 2-3 tetes
Ø  Mentitrasi dengan FAS sampai warna larutan berubah dari hijau kebiru-biruan menjadi orange kemerah-merahan.


     Penetapan COD
Ø  Memipet sebanyak 25 ml sampel air kedalam erlenmeyer 500 ml yang berisi 5-6 batu didih
Ø  Menambahkan 400 g HgSO4
Ø  Menambahkan 10 ml K2Cr2O7 0,25 N
Ø  Menambahkan 35 ml asam sulfat pekat (yang telah dicampur AgSO4)
Ø  Memanaskan selama 2 jam sampai mendidih dengan alat refluk
Ø  Mendinginkan, menambahkan aquadest 50 ml
Ø  Menambahkan 3 tetes indikator ferroin
Ø  Mentitrasi dengan FAS, mencatat volume titran
Ø  Melakukan titrasi blanko, air sampel diganti dengan aquadest

7. DATA PENGAMATAN
1.      Standardisasi FAS
NO
Volume FAS (ml)
Perubahan warna
1
24,5
Orange menjadi cokelat
2
24,5
Orange menjadi cokelat
3
24,5
Orange menjadi cokelat

2.      Penentuan COD
NO
Volume FAS (ml)
1
Air limbah (sampel)
3,5
Aquadest/ blanko
11,7


8. PERHITUNGAN
1.      Standardisasi FAS
              N K2Cr2O7 . V K2Cr2O7 = V FAS . N FAS
              N FAS    =
                              = 
                             =0,1 N
2.      Penentuan COD
COD   =  
                 =
                  =
                  =
                       = 26,24 mg/l
9. ANALISIS DATA
          Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan di dapat bahwa volume FAS yang di butuhkan adalah sebanyak 24,5 ml, dan warna yang di hasilkan adalah orange kemerah-merahan. Sedangkan pada penentuan COD di butuhkan 3,5 ml untuk air limbah dan 11,7 ml untuk air aquadest. pemenasan yang dilakukan menggunakan batu didih.




10. KESIMPULAN
          Berdasarkan percobaan yang telah di lakukan didapatkan bahwa:
Ø Normalitas FAS adalah 0,1 N
Ø Nilai COD yang didapat adalah 26,24 mg/l
Ø Semakin besar COD maka semakin sedikit kandungan oksigen dan sebaliknya.
Ø Semakin tinggi kandungan oksigen maka semakin baik kualitas air tersebut.



11. DAFTAR PUSTAKA
          Jobsheet.”penuntun praktikum kimia anlisis dasar”. politeknik negeri sriwijaya; palembang.








PERTANYAAN

1.  Apakah perbedaan antara COD dan BOD?

2. Pada penetapan COD terjadi reaksi antara FAS sebagai titran dengan K2Cr2O7 sebagai analit. Termasuk titrasi apakah COD ?
Jawab

1. COD adalah jumlah oksigen yang di butuhkan (mg.O2) yang di butuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organis yang ada didalam 1 liter sampel air. Diman pengoksidasi K2Cr2O7 dgunakan sebagai sumber oksigen.
BOD adalah suatu analisa empiris yang mencoba mendekati secara global proses-proses mikrobiologis yang benar-benar terjadi didalam air.


2.  Penetapan COD termasuk titrasi lansung (redoks)
6Fe2+ + Cr2O7-2 + 14 H+ ─────────→6Fe3+ + 2Cr3+ + 7H2O

Tidak ada komentar:

Posting Komentar